4.22.2024

Halal Bihalal; Membangun iklim zoon politicon di lingkungan akademis.

Manusia sebagai makhluk sosial selalu memiliki kebutuhan dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, bahkan manusia sebagai bagian dalam masyarakat dinilai senantiasa bergantung pada orang lain. Aristoteles seorang filsuf berpendapat bahwa manusia sebagai makhluk sosial disebut pula sebagai zoon politicon. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki naluri untuk selalu bersama dengan orang lain, tidak dapat dipisahkan dari iklim masyarakatnya. Interaksi sesama manusia dilakukan dengan berbagai cara, seperti berkomunikasi, membantu, menolong, bekerja sama dan sebagainya. Terlebih di era digital, interaksi tersebut dapat dilakukan secara daring sehingga seakan tidak bisa kian terpisahkan meskipun tempat yang terbentang saling berjauhan.

Interaksi antar manusia tidak terlepas dari culture atau budaya, baik berdasar culture suatu daerah atau tempat suatu wilayah, bahkan tekait pula diantaranya culture berdasar interaksi dalam masyarakat akademis. Lingkungan akademis salah satunya adalah lingkungan kampus, di mana tidak terlepas pula sebagai bagian dari interaksi antar manusia sebagai makhluk sosial.  

Iklim dan lingkungan akademik di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon dibangun berdasar culture kebersamaan dan kekeluargaan. Melalui refleksi halal bihalal di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon dibangun iklim zoon politicon. Halal bihalal tidak hanya terselenggara karena momentum pada saat moment lebaran saja pasca seluruh umat Islam menunaikan ibadah puasa selama ramadhan, di mana setiap orang saling bersilaturahim-bersalaman dan saling maaf-memafkan. Namun apabila dikaji secara komprehensif halal bihalal dapat menjadi media strategis dalam menumbuhkan zoon pliticon yang secara langsung memiliki nilai ubudiah secara horizontal. Membangun kesadaran akan makna dan nilai bahwa sesama manusia adalah bersaudara dan tidak bisa terhindar dari peran sesama.  

0 comments:

Posting Komentar