Prodi PAI Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Good Character and Visionary | Strugle and Humble.

VISI Prodi PAI

Menjadi Pusat Studi Pendidikan Agama Islam Rahmatan Lilalamin untuk Menghasilkan Tenaga Pendidik PAI yang Memiliki Good Character and Visionary Tingkat Nasional Tahun 2025.

MISI

(1) Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran Agama Islam untuk menghasilkan tenaga pendidik PAI yang unggul.

MISI

(2) Menyelenggarakan dan mengembangkan Pendidikan Agama Islam rahmatan lil’alamin yang inovatif melalui riset unggulan dan kolaboratif.

MISI

(3) Berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

MISI

(4) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatan kualitas dan kinerja Program Studi Pendidikan Agama Islam baik dalam negeri dan luar negeri.

4.23.2024

Peningkatan Karakter Kepemimpinan di Alam Terbuka; Mahasiswa Prodi PAI UI BBC

Era globalisasi saat ini, setiap orang harus memiliki sifat kepemimpinan, terutama mahasiswa, karena mereka adalah agen perubahan dan pemimpin masa depan. Kegiatan di alam terbuka adalah cara yang bagus untuk membangun karakter kepemimpinan. Alam terbuka menawarkan banyak tantangan dan peluang, yang dapat membentuk dan meningkatkan kepemimpinan seorang mahasiswa.

Berikut adalah beberapa orientasi implementasi progam kegiatan mahasiswa terkait "peningkatan karakter kepemimpinan di alam terbuka" yang diselenggarakan Progam Studi PAI Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon (UI BBC) kolaborasi bersama Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HIMPAI). 

Kepemimpinan dan Lingkungan Terbuka
Kegiatan di alam terbuka seperti mendaki gunung, arung jeram, atau outbound memberikan banyak pelajaran selain hanya menyenangkan. Mahasiswa harus keluar dari zona nyaman mereka, menghadapi ketidakpastian, dan membuat keputusan dalam situasi yang tidak terduga di alam terbuka. Secara alami, proses ini meningkatkan kemampuan kepemimpinan seperti membuat keputusan, bekerja sama dengan tim, dan tetap tenang.

Mengatasi Masalah
Mahasiswa menghadapi banyak kesulitan fisik dan mental saat berada di alam terbuka. Untuk mencapai tujuan bersama, mereka harus merencanakan, berkoordinasi, dan bekerja sama. Tantangan ini mengajarkan mereka bagaimana menjadi pemimpin yang tangguh, adaptif, dan responsif terhadap perubahan. Pengalaman ini juga membantu Anda menjadi lebih baik dalam berkomunikasi dan bernegosiasi, yang sangat penting untuk kepemimpinan.

Pendidikan dari Alam
Alam mengajarkan siswa harga diri dan penghargaan terhadap lingkungannya. Kegiatan di alam terbuka seringkali menuntut siswa untuk bertindak sebagai pemimpin dan bertanggung jawab atas keselamatan tim. Ini menanamkan rasa tanggung jawab dan mendorong siswa untuk mempertimbangkan kesejahteraan orang lain daripada diri mereka sendiri.

Kegiatan di alam terbuka adalah tempat yang fantastis untuk membangun sifat kepemimpinan siswa. Melalui hambatan dan pelajaran alam

4.22.2024

Halal Bihalal; Membangun iklim zoon politicon di lingkungan akademis.

Manusia sebagai makhluk sosial selalu memiliki kebutuhan dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, bahkan manusia sebagai bagian dalam masyarakat dinilai senantiasa bergantung pada orang lain. Aristoteles seorang filsuf berpendapat bahwa manusia sebagai makhluk sosial disebut pula sebagai zoon politicon. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki naluri untuk selalu bersama dengan orang lain, tidak dapat dipisahkan dari iklim masyarakatnya. Interaksi sesama manusia dilakukan dengan berbagai cara, seperti berkomunikasi, membantu, menolong, bekerja sama dan sebagainya. Terlebih di era digital, interaksi tersebut dapat dilakukan secara daring sehingga seakan tidak bisa kian terpisahkan meskipun tempat yang terbentang saling berjauhan.

Interaksi antar manusia tidak terlepas dari culture atau budaya, baik berdasar culture suatu daerah atau tempat suatu wilayah, bahkan tekait pula diantaranya culture berdasar interaksi dalam masyarakat akademis. Lingkungan akademis salah satunya adalah lingkungan kampus, di mana tidak terlepas pula sebagai bagian dari interaksi antar manusia sebagai makhluk sosial.  

Iklim dan lingkungan akademik di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon dibangun berdasar culture kebersamaan dan kekeluargaan. Melalui refleksi halal bihalal di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon dibangun iklim zoon politicon. Halal bihalal tidak hanya terselenggara karena momentum pada saat moment lebaran saja pasca seluruh umat Islam menunaikan ibadah puasa selama ramadhan, di mana setiap orang saling bersilaturahim-bersalaman dan saling maaf-memafkan. Namun apabila dikaji secara komprehensif halal bihalal dapat menjadi media strategis dalam menumbuhkan zoon pliticon yang secara langsung memiliki nilai ubudiah secara horizontal. Membangun kesadaran akan makna dan nilai bahwa sesama manusia adalah bersaudara dan tidak bisa terhindar dari peran sesama.  

4.01.2024

Pesantren Sarjana Universitas Islam BBC

Pesantren Sarjana di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon adalah optimalisasi program kegiatan yang diselenggarakan selama bulan Ramadhan. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada seluruh peserta melalui optimalisasi kajian kitab kuning, serta membantu mereka memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam.

Kajian Kitab Kuning dalam kegiatan Pesantren Sarjana di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon merupakan salah satu kegiatan utama. Kitab kuning adalah kitab-kitab klasik yang ditulis oleh para ulama terdahulu dalam bahasa Arab dengan menggunakan huruf pegon (huruf Arab yang dimodifikasi dengan bahasa Jawa).

Kegiatan Pesantren Sarjana di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon diikuti oleh tiga ratus tiga puluh tiga peserta, dimulai pada tanggal 01 April 2024 sampai dengan 7 April 2024. Kegiatan ini dilaksanakan secara blended learning, yakni pelakasanaan secara off-Line dan on-Line. Peserta kegiatan yang memiliki kendala hadir secara off-Line maka dapat mengikuti secara on-Line.

Berikut adalah beberapa manfaat mengikuti kajian kitab kuning di pesantren Ramadhan; Pertama, meningkatkan pengetahuan agama: Para peserta didik akan mendapatkan materi tentang berbagai aspek agama Islam, sehingga pengetahuan mereka tentang agama Islam akan semakin meningkat. 
Kedua, memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam: Para peserta didik akan dibimbing untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, menumbuhkan kebiasaan baik: Para peserta didik akan diajarkan tentang berbagai kebiasaan baik, seperti membaca kitab kuning, berdiskusi tentang agama, dan meningkatkan keimanan.
Keempat, mencetak generasi muda yang berwawasan Islam: Kajian kitab kuning dapat membantu mencetak generasi muda yang berwawasan Islam dan memiliki karakter yang kuat.

3.26.2024

Hereditas; Dalam Pandangan Pendidikan Islam

Setiap manusia diciptakan dengan berbagai macam keunikannya dengan karakteristik masing-masing. Faktor hereditas dan lingkungan dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi proses pembentukan karakteristik setiap individu. 
Hereditas dipandang sebagai faktor bawaaan yang di turunkan dari orang tua pada anak baik fisik maupun psikis sejak masa konsepsi melalui gen-gen. Hereditas adalah penurunan karakteristik biologis dengan kata lain pemindahan atau juga pewarisan dari individu ke generasi berikutnya, dari orang tua ke anak atau juga bisa diambil pengertian bahwa karakteristik biologis tersebut memang bawaan sejak lahir artinya bukan dari orang tua, tetapi dari generasi-generasi sebelumnya.Istilah heritabilitas digunakan oleh para psikolog dan ilmuan untuk menentukan seberapa banyak faktor keturunan berpengaruh dalam suatu karakteristik tertentu.
Lingkungan berpengaruh besar terhadap perkembangan setiap individu sebagaimana hereditas, termasuk dalam perkembangan karakternya. 
Faktor hereditas atau yang lebih dikenal sebagai faktor bawaan merupakan karakteristik bawaan yang diwariskan orang tua ke dalam diri anak sejak masa pembuahan. Faktor lingkungan merupakan segala sesuatu yang berpengaruh dalam kehidupan individu. Dua faktor ini (hereditas dan lingkungan) mempengaruhi individu dan berinteraksi dengannya sejak pertama menjadi embrio sampai ke akhir hidupnya. Beberapa keadaan pertumbuhan jasmani dalam diri indvidu dapat merujuk pada faktor hereditas seperti warna kulit, mata, warna rambut, dan sebagainya, sedang beberapa bentuk kepribadian dan perilaku sosial dapat merujuk pada faktor lingkungan

3.19.2024

Artificial intelligence Era; Mengenal Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence) adalah suatu bidang yang lahir karena pesatnya informasi dan teknologi. Kecerdasan buatan atau Artificial intelligent, mempunyai arti “intelligence” dalam bahasa Latin “intelligo” yang memiliki arti “saya paham”. Sehingga arti intelligence adalah suatu kehandalan dalam mengerti dan melaksanakan aksi. Kecerdasan buatan muncul pada era 1940 an, meskipun pada zaman Mesir kuno sudah dapat diketahui perkembangan ini ada.  Perhatian ada pada kemampuan komputer mamppu meniru kecerdasan manusia.
Teknologi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan mengalami perkembangan yang masif dari tahun ke tahun. Kehadirannya dengan fitur, fungsi, dan tampilan yang baru semakin berdampak pada banyak aspek kehidupan manusia tidak terkecuali dalam pendidikan. Kecerdasan buatan mulai mengambil peran dalam kegiatan pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi. kecerdasan buatan menjadi bagian primer dalam tumbuh kembang teknologi pendidikan. Hal ini tentu memberikan implikasi secara eksplisit terhadap kehidupan kerja manusia di masa depan.
Sebagai bagian dari perkembangan informasi dan teknologi, kehadiran teknologi kecerdasan buatan atau AI Artificial Intelligence pun menyuguhkan perhatian yang berfariatif. Beberapa kalangan menilai AI atau kecerdasan buatan sebagai sebuah kesempatan pengembangan, namun dalam sisi yang lain terdapat pula beberapa yang menilai kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence) sebgai sebuah ancaman (Copeland, 2023). Kecerdasan buatan atau AI dan pengambilan keputusan algoritmik mungkin tampak rasional, netral, dan tidak memihak, tetapi sayangnya, AI dan pengambilan keputusan algoritmik juga dapat menyebabkan diskriminasi yang tidak adil dan ilegal. (Borgesius, 2018) Era pesatnya teknologi berbasis kecerdasan buatan dipandang sebagai arus deras, yang lebih sering disebut sebagai “hot area”, semakin meningkatkan investasi materi dan waktu yang mengakibatkan “disrupsi” dalam hidup sehari-hari. Salah satu disrupsi yang tak boleh diabaikan adalah disrupsi Artificial Intelligence (AI). Artificial intelligence (AI) adalah ‘payung istilah’ untuk menyebut simulasi proses kecerdasan dan pemikiran manusia oleh mesin-mesin yang terhubung dengan lautan data dan informasi.  Mesin-mesin dibuat hampir menyerupai kapasitas dan kecerdasan manusia itu sendiri.(Pabubung, 2021)
Disamping karena teknologi beserta pemanfaatannya dinilai belum sepenuhnya digunakan secara optimal terlebih di era sekarang yang kian kompetitif. Era kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) mencuri perhatian banyak orang sebagai bagian yang telahir dari teknologi. Istilah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) muncul pertama kali pada 1956 dalam Konferensi Dartmouth. Namun, sebetulnya konsep kecerdasan buatan ini sudah ditanamkan jauh sebelum itu. Para ahli dari masa ke masa telah melakukan penelitian untuk terus mengembangkan kecerdasan buatan ini.(Program, 2022)